Advertisement
OKARA.BIZ.ID - Pemerintah Aceh kembali menegaskan komitmennya dalam membangun birokrasi modern dengan meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Tugas Belajar (SIKULA). Aplikasi berbasis digital ini dirancang untuk memangkas birokrasi dan mempermudah Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengakses program tugas belajar. Peluncuran resmi berlangsung di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Rabu, 14 Mei 2024.
Dalam acara peluncuran, Asisten III Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah, hadir mewakili Penjabat Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf. Ia menyebut SIKULA sebagai langkah strategis dalam upaya menciptakan ASN yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap bersaing dan beradaptasi dengan perubahan.
“Salah satu strategi penting dalam pengembangan ASN adalah melalui program tugas belajar. Ini bukan sekadar pendidikan formal, melainkan membentuk aparatur yang visioner dan siap menghadapi tantangan zaman,” kata Diwarsyah.
Menurutnya, kehadiran aplikasi ini menjadi solusi atas berbagai persoalan administratif yang selama ini menghambat pelaksanaan program tugas belajar. Proses yang sebelumnya lambat dan tidak efisien, kini dapat diakses secara real-time dan terintegrasi.
“Melalui sistem ini, perencanaan SDM di setiap Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) diharapkan menjadi lebih tepat sasaran, transparan, dan terukur,” ujarnya.
Peluncuran SIKULA juga merupakan bagian dari implementasi Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Pemerintah Aceh menempatkan aplikasi ini sebagai salah satu elemen kunci dalam pengembangan Sistem Informasi Aceh Terpadu (SIAT).
“Kami mengapresiasi kerja keras seluruh tim. Semoga SIKULA menjadi inspirasi bagi SKPA lainnya untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan publik,” tambah Diwarsyah.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala BPSDM Aceh, Henny Sri Wahyunungasih, menjelaskan bahwa SIKULA dikembangkan oleh tim internal BPSDM bersama Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Aceh. Aplikasi ini akan mengelola seluruh proses tugas belajar ASN secara digital, mulai dari pengajuan, monitoring hingga evaluasi.
“Selama ini, pengelolaan tugas belajar ASN masih menemui banyak kendala, terutama dalam monitoring dan rekapitulasi data. Data belum real-time, laporan ke pimpinan tidak akurat, dan proses pengajuan lambat. SIKULA hadir untuk membenahi semua itu,” ujar Henny.
Ia menambahkan, SIKULA bukan hanya untuk efisiensi, tetapi juga meningkatkan akurasi dan ketertiban administrasi. Proses pengajuan menjadi lebih cepat, izin terotomatisasi, dan pelaporan berjalan sistematis. Hal ini akan mendukung pengembangan SDM yang lebih terencana di tiap instansi.
Sebagai langkah awal, BPSDM Aceh telah menyiapkan pelatihan teknis bagi admin operator di setiap instansi. Mereka akan menjadi pengelola data utama dan penghubung dengan sistem.
Henny mengajak seluruh ASN untuk aktif memanfaatkan SIKULA dalam proses pengembangan kapasitas mereka. “SIKULA bukan hanya alat teknis, tetapi juga simbol semangat reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” tegasnya.
(*)