Iklan

Iklan

Okara
September 05, 2024, 21:06 WIB
Last Updated 2024-09-05T14:06:49Z
NewsRegional

Kekeringan Melanda 65 Desa di Sumenep, Cuma 7 Desa Dapat Bantuan Air Bersih

Read To
Advertisement
Kekeringan Melanda 65 Desa di Sumenep, Cuma 7 Desa Dapat Bantuan Air Bersih


Okara.biz.id - Musim kemarau tahun ini menyebabkan 65 desa di Kabupaten Sumenep mengalami krisis air bersih. Namun, dari puluhan desa yang terdampak, hanya tujuh desa yang sejauh ini menerima distribusi air bersih.

Ach. Laili Maulidy, Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, menjelaskan bahwa penyaluran air bersih belum mencapai seluruh desa terdampak. Hal ini disebabkan oleh beberapa desa yang belum mengajukan permohonan bantuan air. "Jika semua 65 desa harus mendapatkan air sekaligus, kami memerlukan tambahan armada pengangkut," ujarnya pada Rabu (4/9).

Saat ini, BPBD hanya memiliki dua unit armada pengangkut air yang operasional. Setiap armada mampu melakukan pengiriman air hingga tiga atau empat kali dalam sehari. Oleh karena itu, desa-desa yang belum mendapatkan air diminta untuk bersabar menunggu giliran distribusi. "Keterbatasan armada dan petugas menjadi kendala utama, sehingga distribusi air harus dilakukan secara bergantian," tambah Laili.

Tiga desa yang paling terdampak, yaitu Desa Prancak dan Montorna di Kecamatan Pasongsongan, serta Desa Kombang di Kecamatan Talango, menerima distribusi air bersih setiap hari. Kondisi di desa-desa ini dianggap paling parah, sehingga memerlukan penyaluran air secara intensif.

Desa lainnya yang telah mendapatkan bantuan air bersih meliputi Desa Basoka di Kecamatan Rubaru, serta Desa Badur, Tengedan, dan Batuputih Daya di Kecamatan Batuputih.

Anggota DPRD Sumenep, Sami’oeddin, meminta BPBD segera menemukan solusi agar desa-desa lain yang belum tertangani juga bisa mendapatkan air bersih. Ia juga menekankan pentingnya penyelesaian distribusi air dengan segera karena banyak masyarakat yang mulai mengeluhkan kesulitan mendapatkan air minum. "Beberapa warga harus menempuh jarak yang sangat jauh hanya untuk mendapatkan air, sehingga anggaran khusus sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses dropping air ini," tutupnya.



(*)
close