Iklan

Iklan

Okara
Mei 11, 2025, 06:17 WIB
Last Updated 2025-05-10T23:17:50Z
NasionalNews

Tari Legong Andir Antarkan Tabanan Raih Juara Desa Wisata Religi dalam Trisakti Tourism Award 2025

Read To
Advertisement
Tari Legong Andir Antarkan Tabanan Raih Juara Desa Wisata Religi dalam Trisakti Tourism Award 2025



OKARA.BIZ.ID - Tari Legong Andir dari Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, mengantarkan wilayah ini meraih gelar juara satu dalam kategori Desa Wisata Religi pada ajang Trisakti Tourism Award 2025.

Ajang bertema Sustainability Desa Wisata Menuju Indonesia Raya itu menobatkan Tabanan sebagai peraih terbaik tingkat nasional berkat kekuatan budaya yang ditampilkan dalam video profil Tari Legong Andir.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, didampingi Wakil Bupati I Made Dirga, menyampaikan apresiasinya kepada para penari dan seluruh tim kreatif pembuat video. Penghargaan tersebut diumumkan pada Sabtu, 10 Mei 2025, di Tabanan.

“Ini bentuk nyata dari pelestarian seni budaya Bali, dan tentu sejalan dengan ajaran Tri Sakti Bung Karno,” ujar Sanjaya.

Tim yang tampil dalam video dan mengangkat keindahan seni tradisi Tabanan antara lain Ni Luh Made Masayu Mirah Acintya Parameswari, Ayunda Sheila Koesuma, Ni Putu Dita Haryanti, dan Jro Mangku Nyoman Sukarya. Mereka tergabung dalam Sekaa Legong Andir Sasana Budaya.

Tidak hanya para penari, penghargaan juga diberikan kepada tim kreatif penyusun konsep dan produksi video. Mereka adalah Ida Ayu Agung Windayani Kusumaharani, Ni Luh Kadek Ratih Wahyu Diani, serta seluruh kru produksi yang terlibat di balik layar.

Sanjaya menyebut kemenangan ini bukan hanya soal prestasi, tetapi juga peringatan akan pentingnya menjaga seni tradisi. Ia berencana menjadikan pementasan Tari Legong Andir sebagai agenda rutin budaya untuk menginspirasi generasi muda.

“Anak-anak muda harus ikut menjaga warisan leluhur. Kalau tidak dilestarikan dan dipentaskan, seni seperti Legong Andir bisa dilupakan sejarah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pelestarian budaya lokal bukan sekadar tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat. Tabanan, menurutnya, sedang menuju era baru yang aman, unggul, dan madani—dan budaya adalah fondasinya.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa desa wisata religi di Bali tak sekadar tentang tempat ibadah, tapi juga soal kekuatan narasi seni dan identitas lokal yang ditampilkan dengan cara kreatif dan berkelanjutan.

(*)
close