Advertisement
OKARA.BIZ.ID - Pengunduran diri dua pejabat tinggi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) dikonfirmasi langsung oleh Bupati Beltim, Kamarudin Muten, atau yang akrab disapa Afa. Dalam jumpa pers di ruang rapat Bupati, Senin, 12 Mei, ia menyebut Sekda Mathur Noviansyah dan Kepala BPKPD Kuspianto mengundurkan diri atas kemauan pribadi.
“Pak Kuspianto sudah tiga kali minta berhenti dari jabatan. Tiap dalam rapat, saya minta kapan bisa selesai laporan keuangan Pemda ke BPK. Sudah berapa kali saya minta laporan itu hingga sampailah surat pengunduran diri di atas materai diberikan ke saya,” ujar Bupati Afa di hadapan wartawan.
Meskipun surat pengunduran diri sudah disampaikan, Afa menegaskan status Kuspianto sebagai Kepala BPKPD Beltim masih tetap berlaku sampai ada surat keputusan resmi.
“Selama belum ada SK pemberhentian, masih berkewajiban menjalankan tugas, namun tadi (rapat koordinasi OPD) tidak datang,” kata Afa.
Ia menambahkan, pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk membangun tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel, sejalan dengan prinsip-prinsip good governance. Hal ini menurutnya tidak bisa terlepas dari kinerja seluruh pejabat di lingkungan pemerintahan, termasuk BPKPD dan Sekretariat Daerah.
Sementara itu, soal pengunduran diri Mathur Noviansyah sebagai Sekda, Afa menjelaskan bahwa permasalahan yang sedang dibahas adalah lambatnya proses implementasi Perda Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang menggantikan IMB.
“Nah ini perlu dijelaskan, Perda tentang PBG, sebagai pengganti IMB, karena ada setoran ke kas daerah berupa PAD, tapi lama tidak diproses, sehingga dipanggil untuk duduk bersama guna dibahas,” kata Afa.
Ia menekankan bahwa pengunduran diri seorang pejabat tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Semua harus melalui proses administratif yang jelas dan mengacu pada peraturan yang berlaku.
“Namanya mundur dari jabatan itu diproses. Kalau diproses ada mekanismenya, tidak bisa sembarangan karena harus sampai ke Kementerian,” ucapnya.
Soal siapa pengganti kedua pejabat tersebut, Afa menyebut akan mencari ASN yang siap bekerja sama dan berkolaborasi demi kemajuan daerah.
“ASN di Beltim banyak yang pintar dan hebat. Tentunya tidak mudah menjadi Sekda,” ujar Bupati Afa.
Pengunduran diri dua pejabat penting ini menjadi sorotan publik, terutama dalam konteks penguatan reformasi birokrasi dan pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan profesional.
Soal siapa pengganti kedua pejabat tersebut, Afa menyebut akan mencari ASN yang siap bekerja sama dan berkolaborasi demi kemajuan daerah.
“ASN di Beltim banyak yang pintar dan hebat. Tentunya tidak mudah menjadi Sekda,” ujar Bupati Afa.
Pengunduran diri dua pejabat penting ini menjadi sorotan publik, terutama dalam konteks penguatan reformasi birokrasi dan pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan profesional.
(*)