Advertisement
OKARA.BIZ.ID - Pasar saham global langsung menyambut euforia usai pengumuman kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Dow Jones Industrial Average melonjak lebih dari 1.000 poin saat pembukaan, mengisyaratkan optimisme investor yang menular ke berbagai bursa dunia.
S&P 500 turut menguat hingga 2,8 persen. Nasdaq yang didominasi saham teknologi naik lebih tajam, mencapai 4 persen. Di belahan dunia lain, pasar Asia dan Eropa juga menanjak. Ketegangan akibat perang tarif tampaknya mulai mereda, seiring hasil pembicaraan akhir pekan antara delegasi dagang AS dan Tiongkok.
Gedung Putih merilis pernyataan resmi tentang kesepakatan tersebut. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memperkuat pernyataan itu dalam wawancara bersama CNBC pada Senin pagi. Ia menjelaskan bahwa dua raksasa ekonomi dunia itu sepakat untuk memangkas tarif secara timbal balik.
“Kami telah mencapai kesepakatan untuk melakukan jeda selama 90 hari dan secara substansial menurunkan level tarif. Kedua pihak akan memangkas tarif timbal balik sebesar 115 persen,” kata Scott Bessent dalam konferensi pers.
Secara rinci, AS akan memangkas tarif atas mayoritas barang impor asal Tiongkok, dari 145 persen menjadi hanya 30 persen. Sebagai imbalannya, Tiongkok akan menurunkan bea masuk atas produk AS dari 125 persen ke 10 persen.
Pelaku pasar menilai kesepakatan ini bisa memperpanjang reli yang sempat terjadi pekan lalu, saat Presiden Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris. Investor kini melirik potensi pemulihan lebih lanjut di pasar modal.
Tak hanya saham, pasar secara luas juga menunjukkan penguatan. Dolar AS naik tipis, begitu pula harga minyak dan imbal hasil obligasi pemerintah. Bitcoin bahkan ikut menguat, menembus angka$105.000. Sebaliknya, harga emas terkoreksi turun 3,2 persen, ke kisaran $3.236 per ons.
Sentimen positif akibat meredanya ketegangan tarif diperkirakan akan terus mendorong penguatan indeks. Namun, pelaku pasar juga mencermati data inflasi baru, seperti Indeks Harga Konsumen yang akan dirilis Selasa, serta penjualan ritel dan Indeks Harga Produsen pada Kamis, 15 Mei.
Di sisi lain, laporan keuangan dari Walmart (WMT), Sony (SONY), dan Alibaba (BABA) juga menjadi sorotan utama investor pekan ini.
Secara rinci, AS akan memangkas tarif atas mayoritas barang impor asal Tiongkok, dari 145 persen menjadi hanya 30 persen. Sebagai imbalannya, Tiongkok akan menurunkan bea masuk atas produk AS dari 125 persen ke 10 persen.
Pelaku pasar menilai kesepakatan ini bisa memperpanjang reli yang sempat terjadi pekan lalu, saat Presiden Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris. Investor kini melirik potensi pemulihan lebih lanjut di pasar modal.
Tak hanya saham, pasar secara luas juga menunjukkan penguatan. Dolar AS naik tipis, begitu pula harga minyak dan imbal hasil obligasi pemerintah. Bitcoin bahkan ikut menguat, menembus angka$105.000. Sebaliknya, harga emas terkoreksi turun 3,2 persen, ke kisaran $3.236 per ons.
Sentimen positif akibat meredanya ketegangan tarif diperkirakan akan terus mendorong penguatan indeks. Namun, pelaku pasar juga mencermati data inflasi baru, seperti Indeks Harga Konsumen yang akan dirilis Selasa, serta penjualan ritel dan Indeks Harga Produsen pada Kamis, 15 Mei.
Di sisi lain, laporan keuangan dari Walmart (WMT), Sony (SONY), dan Alibaba (BABA) juga menjadi sorotan utama investor pekan ini.
(*)