Advertisement
OKARA.BIZ.ID - Kalimantan Utara tengah mengalami percepatan pembangunan dengan hadirnya sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) berskala besar. Di antaranya Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi, serta dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yakni PLTA Kayan dan PLTA Mentarang Induk.
Proyek-proyek ini membuka peluang kerja yang luas bagi masyarakat lokal. Namun, potensi ini dikhawatirkan akan sulit dimanfaatkan secara optimal apabila kesiapan sumber daya manusia (SDM) di wilayah tersebut tidak segera dibenahi. Hal ini menjadi perhatian serius DPRD Kalimantan Utara.
Ketua DPRD Kaltara, Achmad Djufrie, menegaskan pentingnya pemetaan SDM sejak dini. Menurutnya, tanpa strategi yang tepat dalam mempersiapkan tenaga kerja lokal, peluang besar ini justru akan dinikmati oleh tenaga kerja dari luar daerah.
Ia meminta pemerintah daerah, terutama melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, agar mulai menyusun langkah konkret dalam menyikapi kebutuhan tenaga kerja masa depan. Pemetaan yang dimaksud meliputi identifikasi jenis keterampilan dan kompetensi yang akan dibutuhkan oleh industri-industri yang masuk dalam PSN.
Tanpa langkah ini, SDM lokal dikhawatirkan tidak akan mampu bersaing dan hanya menjadi penonton di tanah sendiri. Apalagi, proyek-proyek strategis tersebut membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian teknis dan spesialisasi tertentu yang tidak bisa dipenuhi dengan pendidikan umum semata.
Achmad Djufrie juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan sektor industri. Menurutnya, program pelatihan vokasional dan pendidikan berbasis kebutuhan industri harus segera dirancang dan dijalankan untuk mengejar ketertinggalan kompetensi.
DPRD Kaltara, lanjut Djufrie, mendukung penuh semua kebijakan dan langkah pemerintah yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Pemetaan dan penguatan kapasitas SDM lokal, menurutnya, adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang yang harus segera dilakukan agar pembangunan yang sedang berlangsung benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
Dengan kesiapan SDM yang matang, Kaltara diharapkan tidak hanya menjadi lokasi proyek, tetapi juga menjadi pusat penggerak ekonomi berbasis tenaga kerja lokal yang unggul dan berdaya saing.
(*)