Advertisement
OKARA.BIZ.ID - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian memastikan tidak akan melakukan impor jagung pakan ternak pada tahun 2025. Keputusan ini diambil seiring dengan meningkatnya produksi dalam negeri yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan nasional.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Yudi Sastro, menegaskan bahwa mayoritas tanaman jagung di Indonesia saat ini merupakan jagung untuk pakan ternak. Produksi jagung tersebut terus meningkat berkat dukungan berbagai program strategis lintas sektor.
Salah satu langkah nyata adalah kolaborasi antara Kementan, Polri, dan pemerintah daerah dalam program perluasan lahan jagung seluas satu juta hektare. Salah satu hasil panennya berlangsung di wilayah Klaras, Canden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Yudi, produksi jagung nasional kini mengalami lonjakan signifikan, bahkan mencapai dua kali lipat seperti yang terjadi pada produksi padi. Meski ia tak menyebutkan angka pasti stok saat ini, Yudi memastikan bahwa kebutuhan pakan ternak yang mencapai sekitar 15 juta ton per tahun, akan bisa ditopang dengan produksi lokal yang ditargetkan mencapai 16 hingga 17 juta ton pada 2025.
Selain mencukupi kebutuhan domestik, Indonesia juga mulai mengekspor jagung. Beberapa daerah seperti Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Gorontalo telah mengirimkan hasil produksi jagung ke luar negeri melalui pelabuhan Surabaya.
Yudi menambahkan, impor jagung yang masih berlangsung adalah jagung untuk konsumsi pangan. Namun, komoditas tersebut sebagian besar akan diolah dan kembali diekspor dalam bentuk produk turunan, sehingga tetap memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional.
Upaya swasembada jagung menjadi bagian dari strategi besar ketahanan pangan nasional. Pemerintah melibatkan berbagai elemen mulai dari kementerian, TNI, Polri, hingga pemerintah daerah. Polri berfokus pada pengembangan jagung, sementara TNI menangani padi, dan pemda mendukung seluruh program di lapangan.
Dengan sinergi lintas lembaga ini, pemerintah optimistis swasembada jagung bukan hanya target, tetapi akan menjadi kenyataan. Strategi ini juga sejalan dengan visi besar Indonesia untuk memperkuat sektor pertanian dan mengurangi ketergantungan pada impor komoditas pangan.
(*)