Iklan

Iklan

Okara
Mei 08, 2025, 22:41 WIB
Last Updated 2025-05-08T15:41:11Z
Crypto

Wall Street Menguat 200 Poin Usai Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS-Inggris

Read To
Advertisement
Wall Street Menguat 200 Poin Usai Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS-Inggris


OKARA.BIZ.ID - Pasar saham Amerika Serikat kembali menguat pada Kamis, 8 Mei 2025, setelah mantan Presiden Donald Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan dagang besar antara Amerika Serikat dan Inggris. Indeks-indeks utama Wall Street melonjak seiring meningkatnya sentimen investor terhadap prospek perdagangan global.

Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka menguat lebih dari 200 poin, sementara S\&P 500 naik 0,6 persen. Nasdaq pun mengikuti tren positif dengan kenaikan 0,8 persen, memperpanjang reli dari sesi sebelumnya. Kenaikan ini terjadi bersamaan dengan sentimen positif dari pasar Asia dan Eropa yang lebih dahulu dibuka. *Crypto News (8/5/2025)* mencatat bahwa penguatan ini juga dipicu oleh lonjakan minat terhadap aset berisiko, termasuk mata uang kripto, seiring kabar kesepakatan dagang tersebut.

Trump mengumumkan kabar kesepakatan dagang itu lewat akun Truth Social miliknya. Dalam unggahan yang diikuti pernyataan resmi pada Kamis pagi waktu setempat, Trump mengungkap bahwa Inggris merupakan mitra utama dalam kesepakatan tersebut. Ia menyebut perjanjian ini sebagai langkah strategis yang akan mempererat hubungan kedua negara untuk jangka panjang.

"Kesepakatan ini bersifat penuh dan komprehensif, dan akan memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Inggris selama bertahun-tahun," tulis Trump. "Inggris menjadi pengumuman pertama kami karena sejarah panjang dan aliansi kami. Banyak kesepakatan lain dalam tahap negosiasi serius akan menyusul!"

Respon pasar terhadap pengumuman ini cukup signifikan. Investor melihat kesepakatan ini sebagai sinyal bahwa ketidakpastian tarif yang selama ini menekan outlook ekonomi mulai mereda. Pelaku pasar juga berharap langkah ini membuka jalan bagi perjanjian dagang serupa dengan negara-negara mitra lainnya.

Selain Inggris, pemerintahan Trump disebut tengah menjajaki pembicaraan tingkat tinggi dengan China. Informasi mengenai rencana pertemuan dagang tersebut telah mendorong penguatan pasar sejak awal pekan ini, memberikan harapan baru bagi pemulihan hubungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

Di sisi lain, arah kebijakan suku bunga Bank Sentral AS (Federal Reserve) masih menjadi perhatian utama pelaku pasar. Dalam keputusan terbaru usai rapat dua hari yang berakhir 7 Mei, The Fed memilih untuk mempertahankan suku bunga. Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pendekatan “wait and see” sambil mencermati kondisi ekonomi.

Trump yang dikenal vokal mengkritik kebijakan The Fed, kembali menyindir Powell sebagai "terlambat dalam bertindak" dan menyebutnya “bodoh yang tidak paham situasi.” Komentar itu tidak banyak menggoyahkan pasar, yang tampaknya lebih fokus pada sentimen perdagangan dan prospek pertumbuhan global.

Sementara itu, mata uang kripto juga mencatat penguatan. Bitcoin melonjak lebih dari 3 persen dan sempat menyentuh level di atas US$99.000, seiring meningkatnya minat terhadap aset berisiko di tengah optimisme pasar.

Penguatan di Wall Street kali ini mencerminkan harapan baru investor terhadap stabilitas global dan arah kebijakan perdagangan yang lebih pasti. Seiring negosiasi lanjutan dengan negara lain, pelaku pasar kini menanti langkah konkret berikutnya yang bisa mempertegas arah pemulihan ekonomi dunia.


(*)
close